Mesiki Dengan
gagah dan rasa bangga ku alihkan perhatian setiap orang yang lewat di jalan
Andi Pangeran Pettarani.
Sejuta
persoalan menjadi kenangan selama ku diciptakan di gunung sari baru Makassar.
Keterlambatan
dengan alasan dana yang tak mencukupi menjadi sarapanku dipagi yang ramai.
Tak jarang
pula terikan para demonstran mengguncang dalam tidurku.
Meski sejuta
persoalan yang muncul karenaku, namun ku berani untuk berdiri karena ku tahu
begitu banyak yang menginginkanku
Terkadang ku
marah karena ku diperlakukan tak sesuai dengan kodratku, ku hanya pinisi yang
baru mencoba untuk berlayar namun ku harus menyaksikan kejadian mencekam karena
pengunjungku harus tewas di tangah menikmati keindahanku oleh serangan orang tak dikenal malam itu.
Saya pun terdiam
karena begitu banyak yang menyalahkanku, ku dianggap penyebab sehingga gedung
plamboyan tak terurus lagi, gedungnya yang mulai rapu dan taman FIS yang
dulunya indah kini tak hijau lagi. Yang ada hanya sampah yang berserakam di
sekitarnya.
Aku hanyalah
pinisi yang mulai berlayar, tapi mengapa deruan ombak begitu keras menerpaku,
ku tak ingin tenggelam di tepi harapan para mahasiswa baru. Yang datang dari
kampung halaman karena ketertarikannya kepadaku.
Dan
aku hanyalah finisi yang tak ingin mengecawakan mereka.
Karya : Supriadi (2013)
0 komentar:
Posting Komentar