Bergerak Menuju Masyarakat Berperadaban

Rabu, 29 Mei 2013

Pinisi


Saya bukanlah sosok yang begitu berani dan mampu berdiri ditengah ganasnya kota Makassar

Mesiki Dengan gagah dan rasa bangga ku alihkan perhatian setiap orang yang lewat di jalan Andi Pangeran Pettarani.

Sejuta persoalan menjadi kenangan selama ku diciptakan di gunung sari baru Makassar.

Keterlambatan dengan alasan dana yang tak mencukupi menjadi sarapanku dipagi yang ramai.
Tak jarang pula terikan para demonstran mengguncang dalam tidurku.

Meski sejuta persoalan yang muncul karenaku, namun ku berani untuk berdiri karena ku tahu begitu banyak yang menginginkanku


Terkadang ku marah karena ku diperlakukan tak sesuai dengan kodratku, ku hanya pinisi yang baru mencoba untuk berlayar namun ku harus menyaksikan kejadian mencekam karena pengunjungku harus tewas di tangah menikmati keindahanku oleh serangan  orang tak dikenal malam itu.

Saya pun terdiam karena begitu banyak yang menyalahkanku, ku dianggap penyebab sehingga gedung plamboyan tak terurus lagi, gedungnya yang mulai rapu dan taman FIS yang dulunya indah kini tak hijau lagi. Yang ada hanya sampah yang berserakam di sekitarnya.

Aku hanyalah pinisi yang mulai berlayar, tapi mengapa deruan ombak begitu keras menerpaku, ku tak ingin tenggelam di tepi harapan para mahasiswa baru. Yang datang dari kampung halaman karena ketertarikannya kepadaku.


Dan aku hanyalah finisi yang tak ingin mengecawakan mereka.




Karya   : Supriadi (2013)

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews